Jakarta, ARUSINDO.COM – Jaringan Muda Indonesia Maju menginisiasi kegiatan Penyuluhan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang melibatkan mahasiswa dan ojek daring sebagai mitra sehat. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen dukungan dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat akan pentingnya deteksi dini sebagai langkah preventif guna menghindari dan mengidentifikasi faktor risiko kesehatan agar masyarakat tetap sehat dan tidak berlanjut menyebabkan timbulnya penyakit melalui Program Cek Kesehatan Gratis.
Acara ini diselenggarakan pada Senin, 16 Juni 2025 di Cafe Hakuna Matata, Jakarta Selatan yang dihadiri oleh perwakilan komunitas ojek daring SPEED (Serikat Pengemudi Daring) serta belasan mahasiswa dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini antara lain dr. Naomi Laura Hutapea (Dokter Umum Puskesmas Kramat Jati), Chris Simbolon (Editor Alinea.id), dan Annisa Rahmawati (Social Media Specialist Diginusantara).
Dalam paparannya, dr. Naomi menjelaskan bahwa penyakit tidak menular sering kali muncul tanpa gejala dan baru disadari ketika sudah memasuki tahap serius. Oleh karena itu, program CKG hadir sebagai langkah strategis untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya program cek kesehatan secara rutin untuk mendukung terciptanya generasi Indonesia Emas yang sehat, tangguh, dan produktif
“Melalui program CKG, diharapkan masyarakat lebih peduli terhadap kondisi tubuh mereka dan terbiasa melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Deteksi dini adalah kunci utama dalam mencegah risiko penyakit di masa depan,” ungkap dr. Naomi. Pada sesi ini dr.Naomi juga memberikan informasi mengenai alur teknis pendaftaran dan pemeriksaan apa saja yang akan di dapatkan dalam program CKG.
Pada kegiatan ini juga menghadirkan sesi pelatihan pembuatan konten videografis bertema “Program Cek Kesehatan Gratis.” Pelatihan ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan menyampaikan pesan kesehatan secara kreatif, sehingga informasi mengenai program CKG dapat tersebar lebih luas melalui media sosial dan kanal digital lainnya, serta mendorong partisipasi publik yang lebih besar dalam mendukung keberlanjutan program ini sebagai upaya nyata menciptakan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pemeriksaan kesehatan rutin.
Annisa selaku narasumber pertama dalam sesi pelatihan ini memaparkan bahwa CapCut merupakan aplikasi edit video yang mudah digunakan bahkan oleh pemula, dengan fitur-fitur lengkap seperti pemotongan klip, penambahan teks, efek visual, serta subtitle otomatis. Anisa juga menekankan pentingnya strategi dalam menyusun video yang menarik, termasuk pemilihan angle pengambilan gambar dan penyusunan visual hook di awal video untuk menarik perhatian audiens.
Sementara itu, Chris selaku narasumber kedua dalam sesinya menyampaikan pentingnya memahami karakteristik setiap platform media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Instagram guna mengoptimalkan penyebaran pesan program CKG. Chris juga menyoroti pentingnya membangun persona akun yang konsisten dan relevan sebagai citra publik, yang mampu membangun koneksi emosional dengan audiens sekaligus meningkatkan efektivitas komunikasi pesan kesehatan secara digital.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan pengemudi ojek daring dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan informasi kesehatan, serta memperkuat peran komunitas dalam mendukung program cek kesehatan gratis sehingga dapat terwujudnya masyarakat yang lebih sehat, sadar, dan tangguh.