Scroll untuk baca artikel
https://www.estehindonesia.com/
Example floating
Example floating
Opini

Koperasi Desa Merah Putih Terbukti Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Papua

0
×

Koperasi Desa Merah Putih Terbukti Dorong Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Papua

Share this article
https://www.citilink.co.id/

Oleh : Loa Murib

Koperasi Desa Merah Putih muncul sebagai salah satu instrumen penting dalam mewujudkan pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua, terutama di wilayah pegunungan dan pedalaman yang selama ini menghadapi berbagai keterbatasan infrastruktur dan akses pasar. Melalui penguatan kelembagaan, pendampingan usaha produktif, serta dukungan pemerintah dan TNI, koperasi ini menunjukkan bahwa model ekonomi berbasis komunitas merupakan jawaban relevan untuk menjembatani tantangan ketimpangan pembangunan sekaligus memperkuat kedaulatan pangan di wilayah timur Indonesia.

Example 300x600

Di Jayawijaya, perhatian serius terhadap Koperasi Desa Merah Putih terlihat dari kunjungan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Amrin Ibrahim beserta jajaran dalam rangkaian tugasnya di Papua Pegunungan. Dalam peninjauan tersebut, Pangdam memberikan dorongan strategis agar koperasi ini berperan sebagai motor penggerak ekonomi warga, khususnya melalui pengembangan komoditas pertanian lokal yang memiliki nilai jual tinggi. Dari perspektif Pangdam, koperasi tidak hanya hadir sebagai wadah transaksi ekonomi, tetapi juga sebagai lembaga yang memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjadi simpul hubungan yang kokoh antara TNI dan masyarakat.

Melalui dialog bersama pengurus dan warga, Pangdam mendapat paparan terkait kebutuhan mendesak berupa penambahan lahan dan ketersediaan bibit pertanian, khususnya kedelai, yang selama ini menjadi salah satu komoditas potensial di Distrik Walesi. Ia menegaskan komitmen untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dengan memastikan akses terhadap sumber daya yang diperlukan. Sikap tersebut menunjukkan bahwa pemberdayaan ekonomi di Papua memerlukan pendekatan yang menyentuh akar persoalan, yakni keterbatasan sarana produksi dan pengelolaan lahan yang masih banyak berada dalam struktur kepemilikan adat.

Ketua Pengurus Koperasi Desa Merah Putih, Amatus Yalipele, memandang perhatian Pangdam sebagai dorongan moral dan institusional bagi masyarakat. Amatus menilai keterbatasan lahan yang masih berstatus tanah adat sering menjadi hambatan utama dalam memperluas kemampuan produksi koperasi. Ia juga menyampaikan bahwa minimnya akses terhadap bibit unggul menjadi salah satu faktor yang membatasi hasil pertanian masyarakat. Namun, dengan adanya perhatian unsur pemerintah dan TNI, ia meyakini masyarakat memiliki peluang lebih besar untuk bergerak menuju kemandirian ekonomi. Pernyataan tersebut memperlihatkan bahwa keberadaan koperasi tidak hanya bergantung pada semangat warga, tetapi juga membutuhkan dukungan terstruktur agar mampu berkembang secara berkelanjutan.

Selain dukungan dari TNI, Koperasi Desa Merah Putih juga mendapatkan sorotan positif dari berbagai tokoh nasional, salah satunya Senator Irman Gusman. Dalam pandangannya, penguatan koperasi desa seperti Koperasi Desa Merah Putih merupakan langkah nyata pemerintah dalam menghidupkan kembali semangat ekonomi kerakyatan sesuai dengan arah pembangunan nasional. Irman menilai bahwa Papua memiliki potensi besar, terutama wilayah Merauke yang dikenal dengan hamparan lahan pertanian subur yang dapat menjadi pusat produksi pangan berskala nasional maupun global. Namun ia juga menyoroti adanya ketimpangan antara potensi tersebut dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Irman memandang perlu adanya upaya sinergis untuk memastikan potensi agraris Papua dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. Ia menilai kebijakan pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 yang mempercepat pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai langkah visioner dalam memperkuat fondasi ekonomi berbasis komunitas. Menurutnya, pendekatan koperasi terbukti berhasil di berbagai negara seperti Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Jerman, di mana petani menjadi pemilik utama nilai tambah ekonomi melalui struktur kelembagaan yang kuat. Melalui pandangan tersebut, terlihat bahwa Koperasi Desa Merah Putih diposisikan sebagai lokomotif yang mampu membawa masyarakat Papua menuju kemandirian ekonomi dengan mencontoh model keberhasilan internasional.

Pengembangan koperasi ini juga dipandang sebagai bagian penting dalam pembangunan berkelanjutan Papua. Model koperasi memungkinkan masyarakat mengelola sumber daya secara kolektif, meningkatkan daya tawar produksi lokal, serta memastikan distribusi keuntungan yang lebih merata. Dengan demikian, koperasi menjadi wadah yang relevan bagi masyarakat adat yang memiliki nilai gotong royong dan solidaritas komunal yang kuat. Pola ini selaras dengan karakter sosial Papua yang memprioritaskan keterikatan kolektif dalam pengelolaan lahan dan kegiatan ekonomi.

Selain itu, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih berperan dalam mendukung stabilitas kawasan melalui penguatan kesejahteraan. Ketika masyarakat memiliki sumber pendapatan yang stabil melalui sektor pertanian dan usaha lokal, potensi kerentanan sosial dapat ditekan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa pembangunan keamanan dan peningkatan ekonomi harus berjalan beriringan. Kodam XVII/Cenderawasih melalui berbagai program pemberdayaan terus memperkuat kemitraan dengan masyarakat sebagai upaya memperkuat keamanan berbasis kesejahteraan.

Koperasi Desa Merah Putih juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk berinovasi. Pengembangan kedelai dan komoditas pertanian lokal lain memungkinkan masyarakat mengakses pasar lebih luas. Produksi yang terkelola dengan sistem koperasi memberi peluang bagi peningkatan nilai tambah dan memperkuat daya saing produk lokal. Jika dikelola dengan profesional dan mendapat pendampingan berkelanjutan, koperasi dapat menjadi entitas yang menarik investasi daerah sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Dengan orientasi jangka panjang dan keberpihakan pada masyarakat, Koperasi Desa Merah Putih terbukti menjadi pilar penting pembangunan ekonomi Papua. Koperasi ini memperlihatkan bahwa ketika masyarakat diberi ruang untuk berdaya, dukungan untuk berkembang, serta kepercayaan untuk mandiri, maka Papua dapat menjadi lilin yang bercahaya terang bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *