Jakarta – Pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen penuh untuk membawa Indonesia menuju pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari praktik korupsi. Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan terus menekankan penting pengawasan melekat kepada seluruh pengguna anggaran agar tidak ada kebocoran yang berpotensi menjadi korupsi.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa integritas pemimpin adalah cermin dari kualitas pemerintahan yang akan dibangun, dan keduanya siap menjadi contoh bagi seluruh jajaran pemerintahan. Selain itu, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa segala macam bentuk korupsi di Indonesia harus dihentikan.
“Saya memberi peringatan bahwa korupsi harus berhenti di Republik Indonesia,” tegas Prabowo.
Presiden juga menegaskan, tidak akan ada toleransi bagi jajaran pemerintahan yang melakukan korupsi selama masa kepemimpinannya. Indonesia sebagai negara besar, memiliki cita-cita yang luhur harus bersih dari korupsi. Negara ini harus bersih dari segala tindak korupsi, penyelundupan, manipulasi, praktik-praktik penyelewengan yang menggerus kekayaan negara.
“Kabinet Merah Putih, pemerintah yang saya pimpin, tidak akan ada toleransi pada korupsi dan pencurian serta penyelewengan. Berhenti! Berhenti! Berhenti!,” ujar Presiden Prabowo.
Menurutnya, kebocoran dari korupsi, judi daring, penyelundupan, segala macam manipulasi, penipuan, dan praktik curang telah mengakibatkan kekayaan nasional banyak yang hilang dan rakyat tidak bisa menikmatinya. Untuk itu, pihaknya bertekad memperbaiki hal tersebut.
“Saya sudah melihat angka-angkanya, dan saya sudah bekerja keras dengan para menteri. Kita punya strategi, dan saya yakini kita bisa memperbaiki hal ini,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Perkasa Roeslani juga mengatakan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran tidak akan ada toleransi untuk korupsi maupun hal-hal negatif yang berpotensi menghambat investasi.
“Bapak Presiden menyampaikan tidak akan ada toleransi untuk korupsi atau hal-hal negatif yang akan menghambat investasi, dan rule of law akan sangat ditegakkan,” kata Rosan.
Rosan berharap, investasi akan memperkuat sumber daya manusia Indonesia dengan adanya transfer teknologi. Pasalnya, Indonesia ingin memiliki lebih banyak lapangan kerja yang berkualitas.
“Jadi harapannya pada saat mereka berinvestasi di saat bersamaan mereka juga membangun dan meningkatkan kapasitas dari sumber daya manusia kita, pekerja kita dan juga diharapkan adanya transfer teknologi,” jelas Rosan.
Dengan semangat yang positif dan penuh harapan, pemerintahan Prabowo-Gibran optimis bahwa Indonesia dapat mencapai kemajuan yang pesat melalui kepemimpinan yang berintegritas dan pemerintahan yang bersih, demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
{*}